3 tahun yang lalu
Tanya:
Ustaz, di tempat kami mengajar, ada guru yang sering tidak masuk kelas atau sering izin tidak mengajar. Apakah hal seperti itu diperbolehkan dan bagaimana dampak negatifnya?
Ustaz Najib, Jombang
Jawab:
Wa’alaikum salam, terima kasih Ustaz atas pertanyaannya. Semoga Allah selalu memberikan semangat kepada Ustaz untuk mengajar Al-Qur’an.
Dalam kesempatan yang baik ini, kami sampaikan bahwa kelas adalah tempat kerja guru dan tempat belajar santri. Di dalam kelas, guru melakukan tugasnya sebagai pendidik. Di dalam kelas pula, santri melakukan aktivitas belajar.
Dengan fungsi kelas di atas, kami mencoba menjawab pertanyaan Ustaz. Kalau boleh kami contohkan, guru seperti pengembala domba. Jika pengembalanya tidak ada di tempat, biasanya dombanya akan liar dan tidak terkendali. Sama saja dengan santri yang sering tidak ada gurunya, maka kelas tidak terkendali dan santri tidak belajar. Dampak lebih lanjut dari keadaan kelas yang sering ditinggalkan guru adalah timbulnya kekacauan di kelas sehingga pembelajaran tidak efektif.
Mari kita sadari bahwa guru yang sering meninggalkan kelas akan mengalami kesulitan dalam menciptakan afektivitas pembelajaran. Bahkan, hal itu dapat menimbulkan dampak negatif bagi dirinya, yaitu kurang dipercaya dan kurang dihargai santri. Akibatnya, hancurlah wibawa guru di hadapan santrinya sehingga tidak bisa lagi mengendalikan kelas secara baik.
Kualitas prestasi santri yang sering di tinggalkan guru akan menurun karena mereka sering kurang maksimal dalam belajarnya, kemungkinan tidak belajar. Mereka datang mengaji dan masuk ke dalam kelas, tetapi di dalam kelas tidak terjadi pembelajaran. Kemungkinan yang terburuk adalah santri akan digabung ke kelas yang lainnya, demikian ini adalah pembelajaran kurang efektif karena rombongan belajar terlalu gemuk.
Kunci pengendali kelas adalah guru. Jika guru tidak berada di kelas, santri tidak akan terkendali. Untuk mengatasi, hal ini seperti ini guru harus sadar bahwa awal kehancuran suatu sistem pendidikan di lembaga adalah seringnya guru meninggalkan kelas.
Lembaga yang guru-gurunya sering meninggalkan kelas atau sering tidak masuk lambat laun akan mengalami kemerosotan prestasi santrinya. Hal ini akan merugikan para santri dan masyarakat secara umum dan pada gilirannya tinggal menunggu kehancuran atau sepinya peminat yang mengaji ke lembaga tersebut.
Demikian jawaban kami, semoga Allah selalu menuntun kita untuk mengelola lembaga mengaji yang lebih baik. Wallahu a’lam bi shawab.