Konsultasi Kesehatan

Hubungan Sakit Gigi dengan Alergi Kulit


4 bulan yang lalu


hubungan-sakit-gigi-dengan-alergi-kulit

Tanya: 
Assalamualaikum wr wb

Saya putri berusia 20 tahun mahasiswi perguruan tinggi di Surabaya. Sudah dua bulan saya mengalami kulit gatal. Sudah saya bawa ke dokter SpKK. Sudah diberi obat dan krim. Saat saya kontrol yang ketiga, sakit kulit belum juga hilang. Saya dirujuk ke dokter gigi untuk perawatan lanjutan.

Mohon penjelasan, apa hubungan sakit kulit saya dengan kelainan rongga mulut/gigi berlubang yang saya alami? Atas penjelasannya, terima kasih.

Nita, Surabaya

Jawab:
Waalaikumsalam wr wb.

Memiliki kulit bermasalah tentu sangat tidak menyenangkan. Ditambah lagi Anda memiliki masalah gigi. Sakit gigi seperti gigi berlubang parah dan masalah gigi lainnya. 

Lalu, apakah adakah hubungan sakit gigi dengan alergi kulit? Hal ini tentu memiliki kaitannya. Sakit gigi sendiri gejala awal yang muncul akibat permasalahan sekitar gigi dan gusi, mulai dari gigi retak, gigi sensitif, gigi tumbuh, akar gigi rusak, dan lain sebagainya.

Jika sakit gigi ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan medis dan terapi yang tepat, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi satu gejala komplikasi penyakit lainnya. Untuk mengetahui hubungan sakit gigi dengan alergi kulit yang dapat terjadi pada siapa pun, berikut ini beberapa penjelasannya untuk Anda.

1. Gigi berlubang dapat menyebabkan kulit biduran atau kulit gatal.
Ada beberapa contoh kasus yang pernah dibahas dalam sebuah artikel kesehatan lain. Pasien mengalami kulit gatal dan menjadi tumbuh bercak merah layaknya penyakit biduran. Dari beberapa penelitian, penyakit gigi seperti gigi berlubang dapat menyebabkan timbulnya gejala kulit menjadi gatal. Hal ini dipertegas dengan adanya bakteri dan infeksi yang terjadi pada saat sakit gigi. Bakteri tersebut menyebar ke pembuluh darah dan mengakibatkan timbulnya rasa gatal dan bercak bentol merah alias biduran. 

Kondisi ini biasanya disebut dengan istilah teori fokal infeksi. Yakni infeksi yang sudah kronis pada suatu tempat yang kemudian memicu penyakit menjalar di tempat lain. Contohnya, gigi berlubang menyebabkan kulit gatal. Ini disebabkan racun dan kotoran yang berkembang di gigi berlubang menyebar lewat pembuluh darah lalu penyebaran tersebut sampai ke kulit. 

Infeksi dari gigi berlubang tidak hanya akan menyebar ke kulit tapi juga dapat menyebar pada taraf yang lebih kronis, yaitu menyebar ke jantung, ginjal, otak, atau organ dalam lainnya. Bahkan, jika racun sampai menyebar ke otak, infeksi pada gigi berlubang juga bisa menyebabkan kemandulan pada kasus wanita dewasa. Tentu hal ini sangat mengerikan bukan? Karena itu, rajinlah membersihkan gigi dan merawat gigi berlubang.

2. Hubungan sakit gigi dengan alergi kulit berjerawat.
Bila seseorang mengalami sakit dan ditemukan adanya bakteri dan infeksi dari kuman gigi berlubang yang menjalar ke pembuluh darah, yakni gigi berlubang yang timbul akibat abses pada gusi, dan gusi yang terluka, itu merupakan pintu gerbang bagi bakteri.

Selain berbahaya pada jantung Anda, kondisi ini dapat menimbulkan masalah pada kulit sehingga dapat memicu timbulnya masalah jerawat. Jerawat dapat muncul ketikal folikel rambut tersumbat oleh sel kulit mati, kotoran, sebum (zat yang diproduksi kelenjar minyak), yang kemudian terjadi infeksi bakteri yang menyebabkan timbul peradangan.

Oleh sebab itu, apabila telah terjadi abses pada gigi berlubang, pasien dianjurkan untuk segera datang ke dokter gigi setempat untuk mendapatkan perawatan.

3. Sakit gigi bermula dari gigi berlubang dan terdapat infeksi dari bakteri yang dibiarkan.

Ini karena terjadi infeksi yang sudah menjalar ke pembuluh darah dan menyebabkan timbulnya alergi kulit seperti penyakit eksim.

Karena itu, rajinlah menjaga kebersihan mulut dan gigi. Apabila menemukan gejala kulit gatal dan tidak segera sembuh selama berbulan-bulan, segera konsultasikan ke dokter spesialis untuk dilakukan cek kesehatan.

Demikian penjelasan mengenai hubungan sakit gigi dengan alergi kulit. Semoga Anda dapat menjaga kesehatan daerah sekitar mulut dan gigi dengan teratur dan rajin memeriksakan kondisi gigi Anda ke dokter minimal enam bulan sekali sehingga dapat terhindar dari penyakit.