Konsultasi Pembelajaran

Metode Belajar Al-Qur’an Mudah dan Menyenangkan


10 bulan yang lalu


metode-belajar-al-quran-mudah-dan-menyenangkan

Nurulfalah.org – Setelah Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat manusia menuju sukses, Allah SWT juga menjelaskan sebanyak empat kali di dalam surat ke-54 (Al Qomar) ayat 17, 22, 32, dan 40 bahwa Allah menjamin kemudahan dalam mempelajari Al-Qur’an, ”Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran.”

Beberapa ulama tafsir menjelaskan bahwa salah satu hikmah empat penegasan Allah di dalam ayat tersebut memiliki makna: Belajar Al-Qur’an dijamin mudah oleh Allah SWT asal dilakukan dengan ada niat dan kesungguhan. Imam Ibnu Katsir menerangkan bahwa yang dimaksud ”Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran” dari Mujahid dikatakan ”yakni bacaan Al-Qur’an menjadi mudah” dan Assuddi mengatakan ”Artinya, Kami mudahkan bacaannya bagi semua lidah.” 

Sementara Ad Dhahak menceritakan dari Ibnu Abbas, ”Seandainya Allah tidak memberikan kemudahan pada lidah anak cucu Adam, niscaya tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengucapkan firman Allah SWT.” Aku katakan bahwa di antara kemudahan yang diberikan Allah kepada umat manusia adalah membaca Al-Qur’an. Tidak hanya dibaca, dihafalkan pun mudah. Inilah salah satu kemukjizatan kitab Al-Qur’an kalamullah ’azza wajalla.

Penyusunan tilawati meyakini anugerah Allah tersebut. Surat Al Qomar di atas benar-benar mengilhami bagi tersusunnya metode pembelajaran Al-Qur’an. Sebab, dengan demikian kaum muslimin mendapatkan cara belajar Al-Qur’an yang benar-benar dirasakan mudah dan pada gilirannya belajar Al-Qur’an menjadi menyenangkan.

Bagaimana strategi pembelajaran Al-Qur’an metode tilawati? TILAWATI merupakan proses belajar Al-Qur’an ”Mudah Menyenangkan.” Demikian semangat doa penyusun.

Ketepatan tim penyusun memiliki kesamaan profesi, yaitu sejak remaja menjadi guru Al-Qur’an karena sudah menjadi kebiasaan di kampung-kampung bahwa santri yang sudah khatam Al-Qur’an dikader oleh ustadnya menjadi guru Al-Qur’an juga. Kebiasaan menjadi guru Al-Qur’an tersebut terbawa hingga memasuki usia tua. 

Inovasi pendekatan pembelajaran Al-Qur’an telah menjadi keniscayaan yang dirasakan tim penyusun hingga akhirnya lahirlah tilawati atas rahmat Allah SWT. Tentu ini didasari banyak hal yang terangkum dalam kalimat ”keadaan kelas tidak kondusif” dan berakibat terhadap ”kualitas santri lulusan Quran belum tartil belum sesuai dengan target.” Di antaranya, santri di kelas ramai sehingga proses belajar tidak efektif, Sulit merangkai kalimat, dan enggan mengulang bagi yang belum lancar.

Mudah dan menyenangkan disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya, sejak awal menggunakan lagu dan ada pembiasaan membaca dengan klasikal peraga yang melibatkan santri. Selain itu, ada baca simak bergilir yang tidak memerlukan antre sehingga santri tetap tertib terkendali. Sistem ini dapat melibatkan santri sejak salam pembuka sampai salam penutup. 

Proses pembelajarannya menggunakan teknik klasikal peraga dan baca simak secara seimbang.