4 hari yang lalu
SURABAYA — Kamis (21/08) Dalam semangat memperkuat pembinaan Al-Qur’an di masyarakat, telah dilakukan audiensi antara Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Bapak Dr. Muhammad Muslim, S.Ag., M.Sy. Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen kolaboratif yang akan segera diwujudkan dalam program-program strategis.
Salah satu agenda utama yang akan dilaksanakan adalah Pelatihan Metode Tilawati untuk remaja, yang akan diikuti oleh 190 penyuluh agama se-Kota Surabaya. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para penyuluh dengan metode pembelajaran Al-Qur’an yang sistematis, mudah dipahami, dan sesuai dengan karakter masyarakat lokal.
Dalam audiensi tersebut, disepakati bahwa setiap penyuluh wajib membina minimal 10 lansia (manula) di wilayah tugas masing-masing, dengan menggunakan metode Tilawati. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses pembelajaran Al-Qur’an bagi kelompok usia lanjut yang selama ini belum terjangkau secara optimal.
Selain itu, lembaga pendidikan formal di bawah naungan Kemenag Surabaya dihimbau untuk mulai menerapkan metode Tilawati dalam pembelajaran Al-Qur’an di lingkungan sekolah. Dengan pendekatan ini, kualitas bacaan Al-Qur’an di kalangan pelajar dapat ditingkatkan secara signifikan.
Program ini akan dilaksanakan secara bertahap dan didampingi oleh tim pelatih dari Nurul Falah, yang telah berpengalaman dalam pengembangan metode Tilawati di berbagai daerah. Dukungan penuh dari Kemenag Surabaya menjadi angin segar bagi gerakan literasi Al-Qur’an yang inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini bukan hanya tentang metode, tetapi tentang misi bersama: menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya yang menerangi setiap generasi.